Tuesday, November 9, 2021

BUTUHKAH MOTIVASI DALAM DUNIA TULIS MENULIS ?


"MasyaaAllah, Tulisan aku ada yang baca loh!" pekikku pelan. Sumringah membuncah.

Bersyukur,

Bangga,

Bahagia dan

Tidak Percaya

-----------------------

Iyya, tidak percaya bahwa tulisan-tulisan itu dibaca orang lain, bukan hanya satu atau dua orang, melainkan ratusan orang, bahkan ada satu tulisan yang view-nya mencapai 3000 lebih.

Walaupun view tersebut tidak seberapa dan tidak bisa menjadi jaminan bahwa seluruh isi artikel dibaca tuntas oleh viewer, atau pun bukan sebuah acuan bahwa artikel diminati, namun buat saya, hal ini menjadi vitamin tersendiri untuk memotivasi bahwa hobi menulis ini mendatangkan manfaat, memberikan informasi bahkan mungkin inspirasi bagi pembaca.

-----------------------

Si - Dia Mengkritik

Namun sumringah di wajah perlahan mendatar ketika sebuah suara menyeru, 

"Udahlah kerjain yang bisa menghasilkan uang aja!"

Rasanya seperti ada panah es yang menghujam.

Boro-boro meluangkan waktu untuk membaca tulisan, sekedar selintas melirik judulnya pun enggan.

Memang, keterlibatan di salah satu platform berita digital, utamanya adalah untuk menyalurkan isi kepala dan meninggalkan jejak di dunia maya yang kelak bisa menjadi ladang amal ketika diri menutup usia.

Belum banyak artikel bahkan di platform tersebut, hanya sekitar 5 artikel saja. Sedangkan blog pribadi ini belum digarap secara serius.

Tapi, tahukah, bahwa untuk membuat dan menyelesaikan sebuah tulisan yang temanya agak berat dan serius itu tidaklah mudah, membutuhkan waktu, riset juga kemampuan - keahlian untuk merangkai kata dan mengolah informasi menjadi tulisan yang aktual, bermanfaat, informatif dan inspiratif sekaligus mudah dicerna dan enak dibaca oleh para pencari berita.

     Lagipula, tidak ada satu pun dari tulisan aku yang betul-betul dia baca.

          Sempat berharap ada sedikit kerlingan bangga atau minimal ikut senang dengan secuil karya, lalu tersadar, bahwa menulis itu panggilan jiwa, salah satu bentuk aktualisasi diri dan ikhtiar tidak seberapa agar diri bermanfaat bagi umat.

          Menulis bukan untuk membahagiakan orang lain dan menulis juga tidak diperuntukkan untuk membuat pihak lain bangga terhadap kita.

Kebahagian, kepuasan dan keindahan dalam menghasilkan sebuah tulisan hanya bisa dirasakan oleh sesama penulis dan penikmat aksara.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Self Motivation

Apakah lantas harus terpuruk ketika komentar kerap terdengar?

Tentu tidak! Kenapa.....

          Karena komentator itu tidak melihat apa yang kita lihat dan mereka juga tidak mampu merasakan apa yang kita rasakan. Baik itu rasa ketika ide-ide tulisan bergelora di kepala sampai dengan berhasil menuntaskannya dalam tulisan, ataupun rasa ketika pembaca tersentuh dengan rangkaian kata.

Tapi sudahlah, buktikan sebaliknya, biarkan karya yang berbicara. Karena akui saja, saat ini pencapaian belum apa-apa dan masih nol besar, jika tolok ukurnya adalah materi. Saat ini pencapaian terbesar pribadi adalah jika tulisan dibaca banyak orang dan di antara kalimat yang tersebar itu mampu mendatangkan manfaat buat pembaca. Sedangkan masalah materi, percaya dan yakin sekali dengan pengalaman para mastah di dunia ini, ketika fokus, serius dan profesional rizqi itu akan mengikuti. 

 Yakin dengan kekuatan diri, percaya dengan Hukum Tabur - Tuai, kita yang harus berubah. Berusahalah dengan giat, bukan meminta mereka untuk berkhidmat.




No comments:

Post a Comment