Dedalu
menahanku maju
Dedalu
merambati tubuhku
Dedalu
pulalah yang mencegah untuk mencium Wangi-Mu
Gemerisik
Perdu laksana alunan biola
Menyayat
pilu, melenakan dan memabukkan
Tenggelam
dan hanyut dalam pusarannya
Ketika
tersadar..... Ini hanyalah Perdu, Sesalnya....
Perlahan,
Pelan, Tersendat melawan arus cibiran
Tersamar
didepan tonggak kokoh untuk berpegang
Cibiran
bermetamorfosis menjadi seringai menakutkan
Kala
tonggak semakin jelas dihadapan
Tak
peduli tatapan lapar menghadang
Tonggak
kokoh kuTangkap, kuSergap, kuDekap
Sunyi... Senyap... Tenang...
Aku
menang !
Depok,
May 1, 2014
No comments:
Post a Comment